Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarakatuh
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim...
Kaifa halukuma ikhwan fillah?
Semoga kita semua senantiasa diberikan kesehatan serta rahmat oleh Allah Subhanahu wa ta'ala..
Mumpung penulis masih liburan semester, jadi saya sempatkan untuk posting mengenai Beberapa Keutamaan dalam Berqurban.
Semoga kita semua senantiasa diberikan kesehatan serta rahmat oleh Allah Subhanahu wa ta'ala..
Mumpung penulis masih liburan semester, jadi saya sempatkan untuk posting mengenai Beberapa Keutamaan dalam Berqurban.
Oh iya, sebenarnya ini merupakan tugas untuk buletin, di Masjid An-Nur Politeknik Negeri Malang, dan saya sebagai editor diberi tugas bersama teman saya untuk mencari bahan dan mengeditnya sedemikian rupa agar dapat menjadi buletin yang baik dan benar.
Sengaja penulis posting jauh-jauh hari dari hari raya Idul Adha agar para pembaca sekalian yang memiliki kelebihan harta bisa lebih terpacu semangatnya setelah mengetahui beberapa keutamaan dalam berqurban, dengan niat karena Allah semata.
Oke, kita kembali ke topik ya...
Bulan
dzulhijjah merupakan bulan yang sangat spesial bagi umat islam, karena di bulan
inilah ada tiga hal bersejarah yang dan menjadi ritual keagamaan, tiga hal
tersebut adalah sholat idul adha, pelaksanaan ibadah haji, dan penyembelihan
hewan qurban.
Idul Adha lebih berupa
tataran teologis dan kesadaran sejarah akan kehambaan yang dicapai nabi Ibrahim
AS dan nabi Ismail AS. Karenanya di hari tersebut ibadah yang paling utama
disamping melakukan shalat Idul Adha ialah menyembelih kurban sebagai sarana
peduli kasih terhadap sesama terutama bagi kaum yang membutuhkan.
Peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sebagaimana firman Allah
dalam surat Ash Shaffat sebagai berikut; ” Maka tatkala anak itu
sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata:
"Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu.
Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar" (37:102).
Sungguh selalu
ada hikmah di setiap perintah yang Allah Subhanahu Wata’ala serukan kepada kita
umatnya, meskipun jika dipandang berat menjalaninya. Begitulah perintah
berqurban yang didasari kepada kisah sepasang ayah dan anak nan sholeh,
nabiyullah Ibrahim dan putranya Ismail alaihi sallam.
Pada hakekatnya berqurban adalah wajib bagi yang mampu.
Ini berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam.
أخبرنا الحسن بن يعقوب بن يوسف العدل ، ثنا يحيى بن أبي
طالب ، ثنا زيد بن الحباب ، عن عبد الله بن عياش القتباني ، عن الأعرج ، عن أبي
هريرة رضي الله عنه ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « من وجد سعة لأن
يضحي فلم يضح ، فلا يحضر مصلانا »
“Dari Abi Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda : Siapa
yang memperoleh kelapangan untuk berkurban, dan dia tidak mau berkurban, maka
janganlah hadir dilapangan kami (untuk shalat Ied).” [HR Ahmad, Daru qutni, Baihaqi dan al Hakim]
Berikut ini Beberapa Keutamaan dalam Berqurban:
1. Qurban Pintu Mendekatkan Diri Kepada Allah
Sungguh ibadah qurban adalah salah satu pintu terbaik
dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagaimana halnya ibadah shalat. Ia
juga menjadi media taqwa seorang hamba. Sebagaimana firman Allah surat
Al-Maidah ayat 27, “Sesungguhnya
Allah hanya menerima (qurban) dari orang-orang yang bertaqwa”.
Berqurban juga menjadi bukti ketaqwaan seorang hamba.
Allah Subhanahu wata’ala telah berfirman:
لَن يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِن
يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ
عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak
dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat
mencapainya.” (QS:Al
Hajj:37)
2. Sebagai sikap Kepatuhan dan Ketaaan pada Allah
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكاً لِيَذْكُرُوا اسْمَ
اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُم مِّن بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ
وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan
penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang
ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang
Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira
kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” [QS: Al Hajj : 34]
3. Sebagai Saksi Amal di Hadapan dari Allah
Ibadah qurban mendapatkan ganjaran yang berlipat dari
Allah SWT, dalam sebuah hadits disebutkan, “Pada setiap lembar bulunya itu
kita memperoleh satu kabaikan.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Juga kelak pada hari akhir nanti, hewan yang kita
qurbankan akan menjadi saksi.
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ
الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ ابْنُ نَافِعٍ حَدَّثَنِي أَبُو الْمُثَنَّى
عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ
عَمَلًا أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَإِنَّهُ
لَيَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَشْعَارِهَا
وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ
يَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا
“Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari
(raya) kurban yang lebih dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan
darah, sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dgn tanduk-tanduknya,
kuku-kukunya & bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah tersebut akan sampai
kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian
dengannya.” [HR.
ibnumajah No.3117].
4. Membedakan dengan Orang Kafir
Sejatinya qurban (penyembelihan hewan ternak) tidak saja
dilakukan oleh umat Islam setiap hari raya adha tiba, tetapi juga oleh umat
lainnya. Sebagai contoh, pada zaman dahulu orang-orang Jahiliyah juga melakukan
qurban. Hanya saja yang menyembelih hewan qurban untuk dijadikan sebagai
sesembahan kepada selain Allah.
قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي
لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَاْ أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَاْ أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
“Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, sembelihanku
(qurbanku), hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada
sekutu baginya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah
orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” [QS: al-An’am : 162-163]
5. Ajaran Nabiullah Ibrahim AS
Berkurban juga menghidupkan ajaran Nabi Ibrahim –
‘alaihis salaam yang ketika itu Allah memerintahkan beliau untuk menyembelih
anak tercintanya sebagai tebusan yaitu Ismail ‘alaihis salaam ketika hari an
nahr (Idul Adha).
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَلَفٍ الْعَسْقَلَانِيُّ
حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ حَدَّثَنَا سَلَّامُ بْنُ مِسْكِينٍ
حَدَّثَنَا عَائِذُ اللَّهِ عَنْ أَبِي دَاوُدَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ
قَالَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ مَا هَذِهِ الْأَضَاحِيُّ قَالَ سُنَّةُ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ قَالُوا
فَمَا لَنَا فِيهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ حَسَنَةٌ قَالُوا
فَالصُّوفُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ مِنْ الصُّوفِ حَسَنَةٌ
“Berkata kepada kami Muhammad bin Khalaf Al ‘Asqalani,
berkata kepada kami Adam bin Abi Iyas, berkata kepada kami Sullam bin Miskin,
berkata kepada kami ‘Aidzullah, dari Abu Daud, dari Zaid bin Arqam, dia
berkata: berkata para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Wahai
Rasulullah, hewan qurban apa ini?” Beliau bersabda: “Ini adalah sunah bapak
kalian, Ibrahim.” Mereka berkata: “Lalu pada hewan tersebut, kami dapat apa
wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Pada setiap bulu ada satu kebaikan.”
Mereka berkata: “Bagaimana dengan shuf (bulu domba)?” Beliau bersabda: “Pada
setiap bulu shuf ada satu kebaikan.”
[HR. Riwayat Ibnu Majah dalam Sunannya No. 3127]
6. Berdimensi Sosial Ekonomi
Ibadah qurban juga memiliki sisi positif pada aspek
sosial. Sebagaimana diketahui distribusi daging qurban mencakup seluruh kaum
muslimin, dari kalangan manapun ia, fakir miskin hingga mampu sekalipun.
Sehingga hal ini akan memupuk rasa solidaritas umat. Jika
mungkin bagi si fakir dan miskin, makan daging adalah suatu yang sangat jarang.
Tapi pada saat hari raya Idul Adha, semua akan merasakan konsumsi makanan yang
sama.
Hadits dari Ali bin Abu Thalib,
وَعَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ: { أَمَرَنِي
النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم أَنَّ أَقْوَمَ عَلَى بُدْنِهِ, وَأَنْ أُقَسِّمَ
لُحُومَهَا وَجُلُودَهَا وَجِلالَهَا عَلَى الْمَسَاكِينِ, وَلا أُعْطِيَ فِي
جِزَارَتِهَا مِنْهَا شَيْئاً } مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ
”Rasulullah memerintahkan kepadaku untuk mengurusi hewan
kurbannya, membagi-bagikan dagingnya, kulit dan pakaiannya kepada orang-orang
miskin, dan aku tidak diperbolehkan memberi sesuatu apapun dari hewan kurban
(sebagai upah) kepada penyembelihnya.”Wallahu
‘alam bisshawab.
Semoga
dengan pemaparan diatas, bisa lebih meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah,
dan bagi kita yang mampu marilah kita berqurban dengan niat ikhlas karena Allah
semata. Dan semoga amalan berqurban kita diterima oleh Allah Subhanahu wa
ta’ala. Aamiin aamiin ya robbal ‘alamin.
Sekian postingan dari saya mengenai Beberapa Keutamaan dalam Berqurban, semoga bermanfaat untuk kita semua, bantu di share ya..
Syukron katsir. :)
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh
Jadwal 26 Agustus Sabung S128
BalasHapus